Kamis, 22 Januari 2015

HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.
HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.
Untuk perusahaan dagang, metode menghitung harga pokok penjualan adalah:
Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir
Tabel ini akan memudahkan untuk memahami konsep harga pokok penjualan
Persediaan awal         --------------------------- Rp 100.000,-
Pembelian Bersih        --------------------------- Rp 400.000,-
=> Barang tersedia untuk dijual-------------------- Rp 500.000,-

Dikurangi harga pokok penjualan ------------------ (Rp 300.000,-)
=> Persediaan akhir ------------------------------- Rp 200.000,-
Persediaan awal dan harga pokok penjualan sama dengan barang tersedia untuk dijual sehingga barang tersedia untuk dijual adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangi persediaan akhir dari barang tersedia untuk dijual.


AKUNTANSI BIAYA

Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli

  • Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
  • Menurut Matz Usry pengertian Akuntansi Biaya adalah “Cost accounting sometime call management accounting, should be considered the key managerial partner, furnishing management with the necessary accounting tools to plan and control activities.”
  • Kemudian pengertian Akuntansi Biaya menurut Abdul Halim mengemukakan bahwa definisi akuntansi biaya adalah “Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan. yang akan dijual.”
  • Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Jadi pengertian akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Selasa, 20 Januari 2015

NERACA SALDO

Neraca Saldo / Percobaan Perusahaan Dagang. Ini adalah artikel kelanjutan dari suklus akuntansi perusahaan dagang yang mana sebelumnya kita telah membahas tentang Penyelesaian Buku Besar Perusahaan Dagang. Sebagaimana namanya, neraca saldo adalah neraca yang di bentuk dari saldo buku besar setelah melakukan imput data dari jurnal umum ke dalam buku besar. Saldo buku besar tersebutlah yang di bentuk menjadi Neraca Saldo.
Neraca saldo ini juga biasa di sebut sebagai neraca percobaan karena neraca ini masih dalam tahap percobaan. Maksudnya bahwa neraca ini masih di uji kebenaran datanya melalui buku besar. Cara memeriksanya dengan melihat kondisi jumlah bagian bawah. Ketika jumlah debet dan kredit tidak seimbang maka akan di lakukan pengecekan, itulah sebabnya neraca ini disebut juga neraca percobaan. Barulah pada saat pemeriksaan selesai dan ternyata saldonya seimbang maka di tetapkanlah sebagai Neraca Saldo untuk melanjutkan proses berikutnya !
Berdasarkan kegiatan dari transaaksi keuangan perusahaan dagang Mitra Mart, kita membentuk neraca saldo dan menampakkan hasil sebagai berikut :
Neraca Saldo - Percobaan Perusahaan Dagang
Neraca Saldo / Percobaan Perusahaan Dagang
Dari kegiatan pembuatan laporan Neraca saldo ini, kita harus memastikan bahwa posisi keuangan pada bagian debet kredit itu seimbang, barulah kita tetapkan sebagai neraca saldo. Namun kita harus memastikan juga bahwa saldo setiap akun dalam neraca saldo ini adalah sesuai dengan saldo pada buku besar.
Jadi intinya pembuatan neraca saldo sangatlah mudah yaitu dengan membuat akun perkiraan berdasarkan buku besar. Atau mungkin dengan kata lain neraca saldo adalah rangkuman dari saldo setiap akun dalam buku besar yang mana nominal penempatan debet kredit sesuai posisi buku besar.

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan Rugi Laba

Contoh Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang
Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang

Neraca

Contoh Neraca Perusahaan Dagang
Neraca Perusahaan Dagang

Laporan Perubahan Modal

Contoh Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal
Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk pemakaian ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya sebagai berikut.
Contoh Laporan Perubahan Rugi Laba
Laporan Perubahan Rugi Laba
Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi Laba Adalah :
  • (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp. 136.470.000
  • (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000
Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan tampil seperti berikut :
Contoh Neraca Akhir Perusahaan Dagang
Neraca Akhir Perusahaan Dagang
Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).
  1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
  2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
  3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.
  4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
- See more at: http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/#sthash.es2pfUGs.dpuf
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).
  1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
  2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
  3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.
  4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
- See more at: http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/#sthash.es2pfUGs.dpuf
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).
  1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
  2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
  3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.
  4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
- See more at: http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/#sthash.es2pfUGs.dpuf
Laporan perubahan modal adalah bagian dari laporan dengan yang mencatat informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal biasanya dari modal awal, laba/rugi bersih, prive, penambahan modal, dan hasil akhir (perubahan modal akhir per periode = modal awal + (laba bersih — prive)).
  1. Modal awal adalah keseluruhan dana yang diinvestasikan untuk perkembangan atau kemajuan perusahaan mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri sampai waktu tertentu di mana belum terjadi penambahan modal.
  2. Laba/rugi bersih adalah selisih dari semua penghasilan dengan jumlah semua beban, sebagaimana yang tercatat di dalam laporan laba/rugi.
  3. Prive adalah penarikan sejumlah modal oleh direktur (pemilik perusahaan) atau pihak-pihak yang menanam modal untuk keperluan pribadi atau keperluan lain di luar kegiatan usaha utama perusahaan.
  4. Penambahan modal adalah selisih antara laba bersih dengan prive.
- See more at: http://keuanganlsm.com/laporan-perubahan-modal/#sthash.es2pfUGs.dpuf

KAS KECIL

A. Pengertian Kas Kecil
Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan  kepada seorang kasir kas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan  setiap pengeluaran. Adapun pemengang kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.Kas kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
 
B. Tujuan dibentuknya Kas Kecil
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
  1. Untuk menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.
  2. Meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan. Contoh :
    Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
  3. Untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.

C.Pembayaran Kas Kecil
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sbb:
  1. Pengeluaran kas kecil, biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi pengeluaran-pengeluaran
  2. Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
  3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
  4. Bila ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.

D. Pengisian Kas Kecil
Jadi bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
  1. Pemegang kas kecil mengajukan permintaan pada bendahara kas
  2. Pemegang kas kecil menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
  3. Apabila sudah sesuai dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan.
INI CONTOH KAS KECIL

JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.


1. Beban yang Masih Harus Dibayar
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung perusahaan, tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum bisa dibayar maka akan dicatat sebagai Utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Beban ………. Utang ………. - -Rp xxxx Rp xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui ada tagihan listrik yang karena sesuatu hal belum bisa dibayar sebesar Rp 150.000.
Analisis :

􀂃 Beban Listrik bertambah Rp 150.000,- (Debet)


􀂃 Karena belum dibayar maka Utang pembayaran listrik bertambah Rp 150.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :

Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Listrik Utang Listrik Rp 150.000 - - Rp 150.000

Kegiatan Akuntansi





Kegiatan Akuntansi terdiri dari tiga aktifitas utama sistem informasi keuangan, yaitu : mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan semua peristiwa ekonomi yang terjadi di dalam sebuah organisasi (profit atau non profit) kepada pihak lain.
“Jika pembukuan hanya mencatat semua peristiwa ekonomi, maka proses akuntansi mencakup juga cara pengkomunikasian data tersebut; dan hal inilah yang membedakan keduanya. Dalam organisasi bidang akuntansi mempunyai peranan yang besar a.l. sebagai penyedia data untuk mendukung penetapan kebijakan bagi General Management (perencanaan, pengawasan, dan evaluasi).”